Diantara Kesyirikan-kesyirikan Yang Terjadi di Negeri Ini

oleh Abu Ibrahim ‘Abdullah al-Jakarty hafidzhullah

Sungguh sebuah malapetaka ketika perbuatan dosa dan maksiat tersebar di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dosa besar yang paling besar yaitu perbuatan syirik (menyekutukkan Allah). Yang Allah Subhanawata’aala berfirman:

إِنَّ اللهَ لايَغْفِرُ أَنْيُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Qs. An-Nisa’: 48)

Diantara kesyirikan yang terjadi di negeri ini adalah:

Pertama: Mengekeramatkan kuburan

Fenomena mengkeramatkan kuburan adalah sebuah fenomena yang sangat mengerikan, sebuah malapetaka yang besar terjadi dinegeri ini. Diantara orang-orang yang mengeramatkan kuburan ada yang berdoa kepada mayyit, ada juga yang mencari barakah kepada kuburan, ada juga yang mencari keselamatan kepada kuburan dan yang lainnya dari kesyirikkan yang terjadi akibat mengaggungkan kuburan orang-orang yang dia anggap shalih.

Dan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Ummu salamah Radhiyallahu ‘anha menceritakan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam tentang gereja dengan patung – patung yang ada di dalamnya yang dilihatnya di negeri Habasyah (Ethiopia).

Maka bersabdalah beliau:

“Mereka itu, apabila ada orang – orang shalih atau seorang hamba yang shalih meninggal dunia mereka bangun diatas kuburannya sebuah tempat ibadah dan membuat didalam tempat itu patung – patung. Mereka itulah sejelek- jeleknya makhluk dihadapan Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua: Berdoa dan beristighasah kepada selain Allah

Doa adalah ibadah termasuk doa adalah istighasah (memohon pertolongan setelah terjadinya musibah) ketika di tujukan hanya kepada Allah adalah sebuah ibadah yang sangat agung. Dan jika dipalingkan untuk selain Allah dalam perkara-perkara yang selain Allah tidak mampu adalah bentuk kesyirikkan akbar (besar).

Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (Qs. Ghafir: 60)

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Doa adalah ibadah” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Ketiga: Sihir

Sihir adalah bentuk kekufuran sebuah dosa yang membinasakan pelakunya didunia dan diakhirat. Sebagaimana Allah Subhaahanhu wata’aala berfirman:

وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ

“…Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu –sihir -ed) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” (Qs. Al-Baqarah: 102)

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Jauhilah oleh kalian tujuh dosa membinasakan, para shahabat berkata: “apa saja itu wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “…. (disebutkan salah satunya) perbuatan sihir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat: Perdukunan

Diantara kesyirikkan yang tersebar dan dianggap perkara remeh padahal sebuah dosa yang sangat besar adalah perdukunan. Para ulama menjelaskan hukum mendatangi dukun, tukang ramal dan yang sejenisnya. Berikut ini perinciannya.

1. Sekedar datang lalu bertanya dan tidak membenarkannya, maka yang seperti ini hukumnya dosa besar, shalatnya tidak diterima selamaa 40 malam.

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian istri Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal (dukun dan sejenisnya) lalu menanyakan sesuatu maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR Muslim)

2. Kalau membenarkannya hukumnya kafir.

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, membenarkan apa yang diucapkannya maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. al-Hakim dan dishahihkan olehnya dan disepakati Imam Dzahabi dan dishahihkan oleh SyaikhAl-Albani)

Kelima: Menyembelih untuk selain Allah

Menyembelih hewan untuk selain Allah adalah sebuah kesyirikkan yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam dikarenakan dia telah memalingkan ibadah kepada selain Allah. Dalil menyembelih adalah ibadah, Allah Subhaanahu wata’aala berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Qs. Al-An’aam: 162)

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah (dengan meneyembelih hewan qurban –ed)” (Qs. Al-Kautsar: 2)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah melaknat orang yang menyembelih hewan untuk selain Allah” (HR. Muslim)

Keenam: Jimat (Tangkal -ed.)

Diantara kesyirikkan yang tersebar ditengah-tengah ummat. Bahkan sebagian oknum menjadikan jimat sebagai komuditas bisnis dengan diperjual belikan. Adakah musibah yang lebih lebih besar dari ini.

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang menggantungkan jimat sungguh dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim, di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Syaikh Muqbil)

Dan perbuatan-perbuatan syirik-syirik lainnya yang banyak tersebar di penjuru negeri ini, semoga Allah menjaga kita dan kaum muslimin dari perbuatan syirik.

Ditulis oleh Abu Ibrahim ‘Abdullah al-Jakarty
http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2013/01/06/diantara-kesyirikan-kesyirikan-yang-terjadi-di-negeri-ini/

Ulasan