[Biografi] Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Afifuddin As-Sidawy

BIOGRAFI SINGKAT Ustadz Afifuddin as Sidawy
(Pengasuh Pondok Pesantren Al Bayyinah Gresik)

Pendidikan formal Beliau hanya lulusan Madarasah Ibtida’iyah (setara SD) di desa beliau di daerah Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Setelah lulus, beliau melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTS/Setara SMP) Muhammadiyah di daerah beliau. Beliau sekolah di MTS tersebut pada siang hari sampai dengan sore hari, sedangkan pagi harinya beliau manfaatkan dengan belajar di pondok pesantren Al Furqon di Srowo, Sidayu, Gresik, Jatim yang diasuh oleh Al Ustadz Ainur Rofiq Ghufron yang saat itu baru berdiri 1 tahun, jadi beliau termasuk angkatan santri awal-awal.

Di Pesantren inilah beliau mendapat pendidikan A’datul Lughowi Dakwah 1 dan 2 selama 3 tahun dan lulus secara lancar. Rupanya hati beliau lebih condong ke Pesantren daripada sekolah formal, hal ini dibuktikan dengan beliau lebih memilih keluar dari MTS Muhammadiyah setelah menjalani pendidikan selama 1.5 tahun di sekolah formal tersebut. Pilihan beliau dengan berhenti sekolah dan lebih memilih belajar di pondok pesantren ini menggegerkan keluarganya dan sekolahan, karena beliau adalah orang pribumi (penduduk asli red.) yang sangat diharapkan oleh guru-guru (yang merupakan adik adik kelas dan teman-teman bapak beliau) untuk menjadi penerus muhammadiyah.

Setelah kelulusan di pesantren Al Furqon, di Degolan Kaliurang Yogyakarta berdiri Pondok Pesantren yang bernama “Ihyaus Sunnah” yang didirkan oleh Al Ustadz Ja’far umar Thalib dan yang lain yang membantunya. Pondok Pesantren Al Furqon dapat 2 jatah untuk dikirim ke Degolan. Akhirnya Ustadz Afif muda ini berangkat ke yogyakarta setelah mendapat izin dari keluarga meski awalnya diberatkan karena usia beliau masih terlalu muda untuk pergi jauh ke luar kota (yogyakarta) kala itu dan juga karena perintah Ust Ainur Rofiq.

Dengan bekal Tazkizah, nama besar Al Furqon _yang sudah dikenal dengan bahasa arabnya sejak dulu_dan tanda tangan Ust Ainur Rofiq serta memang berhasil lulus dalam tes awal, beliau akhirnya masuk pondok pesantren Ihya’us Sunnah sebagai santri termuda diantara santri-santri lain dari angkatan pertama santri di sana.

Selama 4 tahun beliau menyelesaikan pendidikan di sana dengan baik, ditambah ½ tahun juga bisa diselesaikan dengan baik, sampai akhir pelulusan tinggal 14 santri. Di jajaran pengajar di sana ada Ust Yajid Jawwas, Ust Muhammad Umar as Sewed. Setelah beliau lulus , beliau diminta menjadi asisten Ust Muhammad Umar as Sewed sebagai pengajar Tarbiyatut Du’at angkatan ke 2 bagian Lughotul Arob (Bahasa Arab) plus sebagai pengajar Tarbiyatun Nisa’ dengan usia yang masih muda. Akhirnya tahun 1999 beliau menikah.

Sebenarnya beliau ingin segera ke Yaman, akan tetapi diperitahkan ke Ambon untuk menolong kaum muslimin yang terdholimi oleh kaum Nasrani. Beliau berangkat sebagai rombongan pertama. Selama 4.5 bulan beliau di Ambon. Setelah itu beliau mendapat izin untuk berangkat ke Yaman

Pada 27 January 2001 beliau sampai di Dammaj Yaman, markas dakwah Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah. Beliau berangkat bersama istri dan buah hati beliau yang masih bayi. Sampai di sana Syaikh Muqbil sedang sakit dan dirawat di RS di Saudi. Sampai Syaikh Muqbil meninggal, Ust Afif belum sempat menimba ilmu dari Syaikh Muqbil.

Beliau belajar dari Murid-Murid Asy-Syaikh Muqbil diantaranya:
• Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuri;
• Asy-Syaikh Abdurrahman Al-Adni
• dan yang lainnya dari para Ulama.

September 2004 beliau pulang ke Indonesia dengan mempunyai 4 anak.Setelah pulang sebentar ke mertua beliau di brebes , pada bulan syawal beliau kembali ke gresik. Di sana sudah berdiri Pondok Pesantren Al Bayyinah yang dirintis oleh kakak beliau Al Ustadz Abu Ilyas Agus Suaidi. Beliau bergabung sebagai pengajar di situ sampai sekarang.

Yang banyak mempengaruhi kepribadian beliau terkait pembawaan dan sebagainya adalah ketika di Pondok Pesantren Ihya’us Sunnah Degolan. Tidak hanya ilmu, tapi juga cara penyampaian dan gaya2 dalam berdakwah Ust Ja’far Umar Thalib lah banyak mempengaruhi pembawaan Ustadz Afifuddin. Beliau ketika masih di pondok Pesantren tersebut (pada th 1996) sudah ikut andil berdakwah. Beliau mengajar ke Klaten, Semarang, Cilacap dan beberapa halaqah di Yogyakarta.

Allahu A’lam, kurang lebihnya ana minta maaf.

Sumber: tanya jawab Kajian “Kejujuran Dalam Berdakwah”, masjid Mujahidin Slipi Jakarta, 14 April 2013 dengan beberapa tambahan yang tidak mengurangi makna.

Ulasan