Pengajaran Akhlak Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~

Oleh: Ustadz Abu Faruq Ayip Syafruddin

Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ adalah contoh panutan dalam setiap aspek kehidupan. Beliau ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ senantiasa memberikan contoh aplikatif sehingga mudah untuk di laksanakan setiap orang. Bagaimana beliau ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ berinteraksi dengan anak -anak, merintahkan meraka, bermain bersama dengan mereka, berlemah lembut pada mereka, tidak pernah marah, membentak apalagi memukul. Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ pun suka bercanda dengan anak-anak dan bermuamalah secara akrab.

Dari Anas Bin Malik Radhiyallahu’anhu ia berkata: “saya membantu Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ selama sepuluh tahun. Demi Allah , beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah beliau berkata, ‘kenapa kamu melakukan demikian’ atau ‘kenapa tidak engkau lakukan demikian’.” [HR Bukhari Muslim dan selain keduanya]

Dalam Riwayat lain, dari ‘Aisyah ~radhiyallahu ‘anha~ mengungkapkan bahwa Rasulullah ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ tak pernah memukul kepada istri maupun pembantu, beliau lakukan memukul hanya saat jihad (berperang) di jalan Allah saja. [HR Muslim]

Beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dalam riwayat Muslim di sebutkan, hadist dari Anas bin Malik ~radhiyallahu ‘anhu~, Anas bin Malik berpesan, satu hari beliau mengutuskan untuk satu keperluan. Saya menjawab, ‘Demi Allah, aku tak akan pergi’.  Tetapi dalam hatiku tetap akan pergi menjalankan perintah Nabi. Saya pun keluar melewati anak-anak yang sedang bermain di pasar. ternyata Rasulullah sudah berdiri di belakang dan memegang tengkelukku.

Aku melihat ke arah beliau dan beliau tertawa. Kemudian Beliau bersabda, “Hai Unais pergilah melaksanakan perintahku.” Aku pun menjawab, “Ya aku akan pergi Wahai Rasulullah.” Demi Allah aku menjadi pelayan beliau selama sembilan tahun, tidak pernah aku mendengar Beliau ~shallallahu ‘alaihi wa sallam~ mengatakan sesuatu yang aku lakukan, “kenapa engkau melakukan demikian.” Tidak juga sesuatu yang “tidak aku lakukan” kenapa engkau tidak lakukan demikian?

Itulah pribadai pendidik nan agung!

Wallallahu a’lam.


Sumber:
| http://www.salafy.or.id/pengajaran-akhlak-ala-rasulullah-shallallahualaihiwassalam/

Ulasan